Kapolres Nias Jadi Narasumber Diskusi Publik “Penguatan Karakter dan Kompetensi Mahasiswa” di Universitas Nias

Penahitam.com // Gunungsitoli — Kapolres Nias Polda Sumatera Utara, AKBP Revi Nurvelani, S.H., S.I.K., M.H., hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Publik bertema “Penguatan Karakter dan Kompetensi Mahasiswa dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”, yang diselenggarakan di Aula Universitas Nias (Fakultas IKIP), wilayah hukum Polres Nias, Sabtu (3/5/2025).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan dihadiri oleh sejumlah tokoh akademisi serta pejabat kepolisian. Turut hadir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nias, Suka’aro Waruwu, S.E., S.H., M.M., Wakil Rektor IV Mastawati Ndruru, S.Pd., M.Hum., Dekan FKIP Universitas Nias DR. Yaredi Waruwu, S.S., M.S., Kasat Binmas Polres Nias AKP Narson Waruwu, S.I.P., serta perwakilan dari lembaga, biro, dan organisasi mahasiswa se-lingkup Universitas Nias.
Dalam pemaparannya, AKBP Revi Nurvelani menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Ia menyampaikan bahwa karakter dan kompetensi yang kuat adalah kunci bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
“Mahasiswa memegang amanat besar untuk melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Dalam menghadapi era Society 5.0, diperlukan pendidikan karakter yang kuat, literasi digital, serta kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa penegakan hukum dan kondisi keamanan yang stabil merupakan pondasi penting bagi pembangunan karakter generasi muda. Ia menyoroti tiga hal utama dalam penguatan generasi muda, yakni pendidikan yang baik, peran agama dalam membangun toleransi, dan peningkatan kualitas SDM secara menyeluruh.
Senada dengan itu, narasumber kedua, Dr. Yaredi Waruwu, menyoroti pentingnya sistem pendidikan dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter dan kompeten. Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan nilai dan integritas moral.
“Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan Indonesia sebagai negara maju di usia 100 tahun kemerdekaan. Mahasiswa harus siap menghadapi tantangan dengan keterampilan abad 21 seperti literasi digital, kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan problem solving,” jelasnya.
Diskusi juga membahas relevansi kurikulum pendidikan terhadap kebutuhan dunia kerja, pentingnya nilai-nilai nasionalisme, serta urgensi kepemimpinan yang beretika dan inspiratif.
Acara berlangsung hingga pukul 13.00 WIB, ditutup dengan sesi diskusi interaktif, pemberian cendera mata kepada para narasumber, dan ramah tamah bersama para peserta. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia yang unggul dan berdaya saing di tahun 2045.(red)