Perjalanan Ema Suranta, Nasabah PNM Mekaar yang Ubah Sampah Hingga Raih Penghargaan

0

Atas kiprahnya tersebut, Ema menerima penghargaan Mata Lokal Award 2025 untuk sub-kategori Local Ace in Organic Waste Transformation.

Jakarta, 9 Mei 2025 – penahitam.com – Di tengah tantangan pengelolaan sampah organik di lingkungan pedesaan, Ema Suranta hadir membawa perubahan. Lewat inovasi budidaya larva Black Soldier Fly atau maggot, Ema berhasil mengolah dua ton sampah per minggu menjadi produk bernilai ekonomi tinggi: maggot segar dan pupuk organik.

Atas kiprahnya tersebut, Ema menerima penghargaan Mata Lokal Award 2025 untuk sub-kategori Local Ace in Organic Waste Transformation. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, pada acara puncak Mata Lokal Fest 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/5).

Perjalanan Ema bermula dari keprihatinannya melihat tumpukan sampah yang menumpuk dan tak tertangani di lingkungannya. Tragedi TPA Leuwigajah pada 2005 menjadi pengingat sekaligus titik balik yang menguatkan tekadnya. Ia kemudian mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian, tak hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Lewat pembiayaan tanpa agunan dan pendampingan dari PNM Mekaar, Ema mampu mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. Kini, inovasinya tak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memberdayakan warga sekitar, terutama perempuan.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan komitmen PNM dalam mendukung perempuan prasejahtera untuk tumbuh mandiri secara ekonomi.

“Ema adalah bukti nyata bahwa pembiayaan ultra mikro yang disertai pendampingan mampu melahirkan agen perubahan yang berdampak besar secara sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Penghargaan ini juga menjadi bukti bahwa solusi lokal dapat memberikan dampak makro. Upaya Ema sejalan dengan misi global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek pengelolaan limbah, pengurangan kemiskinan, dan pemberdayaan perempuan.

Ajang Mata Lokal Award 2025 sendiri dikurasi oleh juri profesional dari berbagai latar belakang, termasuk Dian Gemiano (KG Media), Rika Anggraini (KEHATI), Lembu Wiworo Jati (Future Creative Network-Finch), dan Defri Dwipaputra (Dentsu Creative).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *